Selasa, 29 Mei 2012

pembuatan setrategi


PEMBUATAN STRATEGI
A.   Proses Pembuatan Strategi
Tahap pembuatan strategi adalah tahap yang paling menantang dan sekaligus menarik dalam proses manajemen strategik. Intinya adalah menghubungkan organisasi dengan lingkungannya dan menciptakan strategi yang cocok untuk mencapai misi organisasi.
Empat elemen proses pembuatan strategi, yaitu:
a. Identifikasi masalah strategik yang dihadapi organisasi.
b. Mengembangkan alternatif strategi yang ada dengan mempertimbangkan strategi generik serta variasinya.
c. Evaluasi dari tiap alternatif.
d. Penentuan/pemilihan strategi terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia.
B.   Asumsi Pembuatan Strategi
Dalam proses pembuatan strategi, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan beberapa asumsi dasar sebagai dasar pemilihan dan penerapan strategi. Kenyataan menunjukkan banyak strategi gagal karena tidak tepatnya asumsi dasar. Contoh asumsi perusahaan, yaitu asumsi bahwa:
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi untuk tahun 1997 adalah 7%.
2. Tidak adanya perubahan kebijakan pemerintah dalam waktu lima bulan mendatang.
3. Perkembangan teknologi relatif tetap stabil.
C.   Model-model Pembuatan Strategi
Hendry Mintzberg (Universitas McGill, 1973) menyimpulkan, ada tiga model pembuatan strategi yaitu:
1. Model Entrepreneur (Entrepreneurial Mode): Pimpinan (CEO) sangat aktif mencari peluang baru, mempunyai kekuatan bisnis, berani mengambil resiko tinggi saat krisis. Model ini digunakan oleh perusahaan kecil dengan tujuan pertumbuhan.
2. Model Penyesuaian (Adaptive Mode): pembuatan strategi sebagai reaksi timbulnya masalah, sehingga harus fleksibel dan beradaptasi pada lingkungan dinamis dan kompleks.
3. Model Perencanaan (Planning Mode): menitikberatkan pada analisis sistematis berdasarkan analisis biaya dan keuntungan, dengan tujuan efisiensi dan pertumbuhan.
D.   Teknik-teknik Analisis Pembuatan Strategi
Lima teknis analisis yang dikembangkan untuk membantu para perencana strategi dalam proses pembuatan strategi.
B
Strategi baru
Strategi saat ini
Posisi saat ini
ROI 11%
A
Waktu 1
Waktu 2
C
Tujuan perusahaan ROI 15%

Kesenjangan Strategik

Hasil yang dicapai ROI 11,8%

1. Analisis Kesenjangan (Gap Analysis): mekanisme untuk menyatukan berbagai variasi produk dan bisnis perusahaan yang memiliki lebih dari satu produk atau bisnis, contohnya: Indofood. Langkah pertama adalah menentukan hasil yang ingin dicapai masa mendatang, jika terjadi kesenjangan antara hasil yang telah dicapai dengan hasil yang diproyeksikan maka muncul Kesenjangan Strategik (Strategic Gap) ditunjukan pada gambar berikut:










Langkah untuk memperkecil kesenjangan, antara lain:
1.  Mengubah strategi dari satu atau lebih SBU.
2.  Mengubah pengalokasian sumber daya di antara SBU.
3.  Menambah bisnis baru untuk memperkuat bisnis yang ada.
4.  Menghapus beberapa SBU yang ada.
5. Mengubah tujuan/sasaran perusahan.
2.  Matriks Strategi Umum (Grand Strategy Matrix): alat analisis dalam membuat strategi alternatif. Prinsipnya memosisikan SBU dalam salah satu dari keempat kuadran yang dibentuk oleh garis horizontal (posisi persaingan) dan vertikal (tingkat pertumbuhan pasar). Setelah posisi SBU diketahui, pimpinan dapat memilih strategi alternatif yang cocok.
Pertumbuhan Pasar Tinggi

Kuadran II

1. Pengembangan Pasar
2. Penetrasi Pasar
3. Pengembangan Produk
4. Integrasi Horizontal
5. Penciutan Bisnis
6. Likuidasi

Kuadran I

1. Pengembangan Pasar
2. Penetrasi Pasar
3. Pengembangan Produk
4. Integrasi ke Depan
5. Integrasi ke Belakang
6. Integrasi Horizontal
7. Diversifikasi Konsentrik

Kuadran III

1. Penciutan
2. Diversifikasi Konsentrik
3. Diversifikasi Horizontal
4. Diversifikasi Konglomerat
5. Penciutan Bisnis
6. Likuidasi

Kuadran IV

1. Diversifikasi Konsentrik
2. Diversifikasi Horizontal
3. Diversifikasi Konglomerat
4. Usaha Patungan

Pertumbuhan Pasar Rendah
3.  Grup Konsultan Boston (Boston Consulting Group): prinsip dasarnya adalah membagi daerah menjadi empat kuadran dengan garis vertikal (tingkat pertumbuhan pangsa pasar) dan garis horizontal (posisi relatif pangsa pasar), yaitu:
a.  Bintang: SBU pada tingkat pertumbuhan pangsa pasar tinggi dan menguasai pangsa pasar relatif besar, membutuhkan dana investasi sangat besar, dapat membiayai pertumbuhannya dari keuntungan, menjaga posisi dari ancaman pesaing dan memakai strategi ekspansi untuk memperbesar usaha.
b.  Sapi Perah: SBU pada tingkat pertumbuhan pasar rendah (tidak ada pertumbuhan) dan menguasai pangsa pasar relatif tinggi. Posisi menguntungkan dan menghasilkan cash flow untuk membiayai unit bisnis lain yang sedang berkembang.
c. Tanda Tanya: SBU pada tingkat pertumbuhan tinggi dan menguasai pangsa pasar rendah, tingkat keuntungan rendah dan membutuhkan dana investasi besar jika ingin tumbuh berkembang. Menanamkan dana besar tujuannya meningkatkan pangsa pasar sehingga posisi berubah Bintang.
d.  Anjing: SBU pada tingkat pertumbuhan pasar rendah dan relatif pangsa pasar kecil. Penjualan rendah serta keuntungan rendah, tidak mungkin posisi ini berubah karena SBU pada posisi ini biasanya akan dilikuidasi.
Dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Pendapatan    : sangat stabil tumbuh
Aliran kas      : netral
Strategi          : investasi untuk pertumbuhan
 



Pendapatan    : rendah, tidak stabil tumbuh
Aliran kas      : negatif
Strategi          : analisis untuk menentukan
 bintang, atau akan turun
 menjadi anjing
Pendapatan    : sangat stabil tumbuh
Aliran kas      : sangat stabil
 




Pendapatan    : rendah, tidak stabil
Aliran kas      : netral atau negatif
Strategi          : penjualan bisnis

Tinggi
Rendah
 
4.  Matriks SWOT: menggabungkan SWOT menjadi matriks dan diidentifikasi. Kuadran tempat bertemunya SWOT dapat dibuat strategi sesuai aspek SWOT.

Strengths  (S)

Identifikasi Kekuatan


Weaknesses (W)

Identifikasi Kelemahan


Oppotunities (O)

Identifikasi Kesempatan


SO Strategies

Menggunakan kekuatan untuk menangkap kesempatan

WO Strategies

Mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempatan

Threasts (T)

Identifikasi Ancaman


ST Strategies

Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

WT Strategies

Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman


5.  Analisis Daur Kehidupan Produk (Product Life Cycle): digunakan untuk membuat strategi pemasan, diperkenalkan tahun 1950. Menganalisis produk berdasarkan perubahan tingkat penjualan. Prinsipnya, produk melalui siklus kehidupan yaitu:
a. Tahap Perkenalan (Introduction): penjualan dari nol dan meningkat secara perlahan, keuntungan menunjukkan jumlah negatif karena besarnya biaya untuk penelitian serta promosi dan tingkat penjualan rendah. Strategi generiknya adalah Fokus diferensiasi.
b. Tahap Pertumbuhan (Growth): penjualan meningkat cepat diikuti peningkatan rendah, tingkat penjualan tinggi serta keuntungan paling maksimal, persaingan belum ketat sehingga margin produk tinggi. Strateginya adalah Diferensiasi.
c. Tahap Dewasa (Maturity): penjualan paling maksimal kemudian menurun sehingga keuntungan kecil, banyak pesaing menjual produk serupa. Berlangsung beberapa tahun, sehingga perusahaan menggunakan strategi Kepemimpinan biaya menyeluruh (Diferensiasi).
d. Tahap Menurun (Decline): penjualan dan keuntungan turun, akhirnya produk ditarik dari pasar dan digunakan strategi Kepemimpinan biaya menyeluruh (Fokus-kepemimpinan biaya menyeluruh).
Teknik dan strategi yang cocok digabungkan dalam laporan Rencana Bisnis (Business Plan) yang terdiri dari kumpulan dokumen antara lain pernyataan misi, laporan analisis lingkungan, tujuan dan sasaran serta strategi perusahaan.
Berikut merupakan contoh strategi yang disusun,
à strategi Bank:
1.  Menurunkan tingkat resiko kredit dengan membiayai proyek berkualitas tinggi.
2.  Menetapkan perhitungan suku bunga atas dasar tingkat resiko nasabah. 
3.  Menyempurnakan kebijakan dan prosedur supervisi untuk meningkatkan pengumpulan kredit.
4.  Menawarkan produk pembiayaan jangka menengah untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan menyesuaikannya dengan jangka waktu sumber dana. 
à strategi fungsional perusahaan Hewlett-Packard (HP) serta Texas Instruments (TI):
Strategi
Hewlett-Packard
Texas Instruments
Pemasaran
Pasar industridan sedikit individu (konsumsi)
Teknologi tinggi, produk mudah digunakan
Promosi kualitas dan ketahanan produk, pelayanan
Pasar industri dan individu
Produk standar, biaya rendah, jumlah banyak
Promosi harga dan ketersedian produk
Produksi
Pabrik kecil
Teknologi untuk produksi per kelompok
Membangun kapasitas sesuai permintaan
Pabrik besar untuk memproduksi jumlah besar
Teknologi untuk produksi massal
Membangun kapasitas melebihi permintaan
Keuangan
Pembiayaan intern dari tiap divisi
Membuat laba tinggi secepatnya dengan margin tinggi
Mengalokasikan dana di antara divisi tergantung kebutuhan
Laba sesuai kurva pengalaman
Penelitian dan Pengembangan
Menjadi yang pertama memasarkan produk baru
Produk yang dihasilkan oleh penelitan dan pengembangan
Mendesain untuk penampilan produk
Memperbaiki produk yang ada dalam pasar yang menguntungkan
Produk dan proses penciptaannya sama penting
Mendesain untuk penurunan biaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar